Monday, November 6, 2017

Mengisi Waktu Tunggu

Saat terjebak macet  lampu merah di siang hari yang sangat panas,  saat harus mengantri panjang untuk membayar barang-barang yang kita beli di swayalan, saat menanti kedatangan angkutan yang tak kunjung datang sedang kita sudah dikejar waktu, apa yang kita rasakan? Dalam kondisi-kondisi seperti itu yang paling umum kita rasakan adalah bete, gemes, menggerutu dalam hati, bahkan sering meluap-luap hingga keluar kata-kata sumpah serapah yang tak terarah. Menunggu memang hal yang sering kita alami, bahkan bisa jadi setiap hari kita melakukan aktivitas tersebut. Menunggu suatu aktivitas yang unik, karena sebenarnya dalam aktivitas menunggu justru kita tidak melakukan aktivitas apapun. Dalam kondisi normal jika kita tidak melakukan suatu aktivitas dalam waktu tertentu seharusnya kita merasa tenang dan tidak tertekan. Namun, ternyata hal itu berbeda dengan aktivitas menunggu. Kita menjadi tidak sabar dan muncul perubahan kondisi emosional dalam tubuh. Hal itu terjadi karena kita merasa bahwa ada sesuatu yang kita harapkan tetapi tidak dapat tercapai hanya karena suatu kondisi yang kita anggap sepele.

Bagi orang-orang tertentu menunggu adalah suatu hal yang sangat mengganggu, mereka lalu mencoba menyampaikan pesan pada orang-orang disekitarnya bahwa dirinya sedang menunggu dengan tindakan-tindakan yang kadang ceroboh dan tidak menyelesaikan masalah yang dihadapi. Umpatan, teriakan, sikap kecewa meraka tunjukkan. Sikap tersebut sebenarnya justru membuat mereka semakin tertekan dan memperparah keadaan, ibarat seperti memberi garam pada kulit yang terluka.

Lantas bagaimana cara yang paling tepat untuk mengisi waktu tunggu? Maka pertama yang diperlukan adalah kita harus berpikir positif. Bahwa waktu lambat laun pasti akan berlalu. Tidak mungkin bahwa waktu berhenti dan bahkan berjalan mundur. Oleh karena itu, hilangkan pikiran-pikiran yang memperburuk situasi dengan menyalahkan waktu. Ingat bahwa menunggu pasti akan ada batas akhir penantianya. Kemudian, langkah berikutnya kita sebaiknya berpikir, bahwa waktu tunggu bisa kita isi dengan hal-hal yang baik & produktif. Daripada merusak diri dengan tindakan destruktif atau membuat hubungan sosial dengan orang-orang lain menjadi terganggu, lebih baik kita manfaatkan waktu yang semetara itu misalnya dengan: updata status kata-kata motivasi di facebook atau tweeter, jika dalam situasi banyak orang manfaatkan untuk berkenalan dengan orang lain untuk menambah jaringan, atau bisa diisi dengan amalan-amalan yang berpahala seperti murojaah hafalan, menambah hafalan, dan berdzikir, dll. Jika hal-hal positif itu yang dilakukan maka tanpa terasa kita telah melewati waktu tunggu dan hal yang kita nanti-nantikan sejak awal telah muncul juga. Dengan demikian, waktu tunggu akan menjadi momen yang menyenangkan dan produktif.  Itulah tips sederhana dalam mengisi waktu tunggu, cobalah dan biasakanlah dalam hidup kita,  karena kebiasaan yang telah tertanam dalam diri bisa dihilangkan hanya dengan membiasakan hal-hal yang lebih baik. 

No comments:

Post a Comment